Kamis, 29 April 2010

lanjutan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen murni (true experimental). Ciri utama dari true experimental adalah mengungkapkan sebab akibat dengan cara melibatkan bahwa sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu (Sugiyono, 2006).

Pada eksperimen murni subjek dibagi menjadi 2 kelompok atau lebih secara random. Perlakuan diberikan pada satu atau lebih kelompok (kelompok perlakuan) dan kelompok ini tidak diberi perlakuan atau diberi perlakuan lain (kelompok kontrol), setelah waktu yang ditentukan kemudian diobservasi (diukur) variabel tercoba pada dua kelompok tersebut. Perbedaan hasil observasi antar dua kelompok (0-1 dan 0-2) menunjukan efek perlakuan secara skematis rancangan ini dapat digunakan sebagai berikut :

Skema diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

X : adalah perlakuan pemberian ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum

L.) dalam berbagai dosis terhadap kelompok eksperimen

( ) : adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan (kelompok kontrol)

( 0-1 ) : adalah observasi terhadap jumlah larva nyamuk Aedes aegypti yang

mati setelah periode pengamatan tertentu pada kelompok yang diberi

perlakuan.

( 0-2 ) : adalah observasi terhadap jumlah larva Aedes aegypti yang mati setelah periode pengamatan tertentu pada kelompok kontrol.

Rancangan penelitian menggunakan Posttest Only Control Design. Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kontrol. Pada design ini terdapat satu faktor ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.) yang dibagi menjadi lima kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol.

B. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Populasi adalah larva nyamuk yang diperoleh di sekitar Loka Litbang P2B2 Ciamis.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah semua larva nyamuk Aedes aegypti yang diperoleh dari Loka Litbang P2B2 Ciamis.

D. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Entomologi Loka Penelitian Pengembangan P2B2 (Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang) Ciamis.

E. Ukuran Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah larva nyamuk Aedes aegypti pada instar III dan IV dengan pertimbangan pada instar tersebut alat-alat tubuhnya sudah lengkap terbentuk dan larva bersifat stabil terhadap pengaruh luar.

Ukuran sampel yang dipakai sebanyak 15 larva nyamuk Aedes aegypti pada setiap perlakuan yang diambil menurut standar WHO sehingga total larva nyamuk Aedes aegypti 15 x 6 x 5 = 450 larva.

Replikasi dalam penelitian ini menggunakan sebanyak 5 kali pengulangan dengan tiap unit sampel/pengulangan. Hal ini berdasarkan Rumus (Karnaen, 1992), yaitu :

t ( r - i)

r

dimana : t = banyaknya perlakuan

r = banyaknya pengulangan

Tehnik sampling menggunakan random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2006).

F. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Jenis Variabel yang ada dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Variabel bebas (Independent Variable)

Yaitu variabel yang bisa mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah berbagai konsentrasi larutan ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.).

b. Variabel terikat (Dependent Variable)

Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kematian larva nyamuk Aedes aegypti.

c. Variabel Control

Yaitu variabel yang diusahakan agar sama pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah wadah, umur larva instar III dan instar IV, air aquades, waktu kontak, volume air, jenis tembakau, kondisi fisik larva.

d. Variabel Pengganggu

Variabel pengganggu adalah faktor-faktor yang mengganggu dalam penelitian, seperti suhu air, Ph, dan kadar garam. Untuk itu dilakukan penyamanan kondisi sehingga kemungkinan variabel-variabel tersebut tidak mempengaruhi dalam penelitian.

2. Definisi Operasional

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variabel

Definisi Operasional

Parameter

Alat Ukur

Skala

Skor

Variabel Independen

Konsentrasi larutan ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.)

Banyaknya ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.) yang terlarut dalam suatu larutan air dan dinyatakan dalam%

LC

Analitical balance elektrik,termolyne,Refractometer,Termometer,

kertas pH, gelas ukur, Kalkulator

Rasio

LC50 dan LC90

Variabel Dependen

Kematian larva nyamuk Aedes aegypti

Instar III dan IV

Jumlah larva nyamuk Aedes aegypti yang mati setelah diberi perlakuan pada waktu observasi dengan jarak perlakuan selama 24 jam

Mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti

Kalkulator, Hand Counter, Jarum tectio

Nominal

Efektif bila kematian pada kontrol > 5% dan < 20%

Tidak efektif bila kematian pada kontrol > 20%

G. Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer diperoleh dari uji pengaruh berbagai konsentrasi larutan ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap kematian larva Aedes aegypti pada instar III dan IV yang berupa kumpulan angka-angka ℅ kematian.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari Loka Litbang P2B2 Ciamis yang berupa data kepadatan larva/jentik dan dari referensi-referensi sebagai penunjang dalam penyusunan penelitian ini.

2. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data berupa tehnik observasi di mana peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap obyek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan (laboratorium) maupun dalam situasi alamiah atau sebenarnya (lapangan) (Abdurahman dan Muhidin, 2007). Tehnik observasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berhubungan dengan penyakit DBD dan efikasinya sebagai dasar pada penelitian yang dilakukan di laboratorium Loka Litbang P2B2 Ciamis.

H. Instrumen Penelitian

1. Ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.).

2. Air aquades

3. Larva nyamuk Aedes aegypti instar III dan IV.

4. Sendok untuk mengambil dan memisahkan ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.)

5. Timbangan gram yaitu Analitical Balance Elektrik.

6. Api untuk membakar ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.).

7. Kalkulator sebagai alat penghitung konsentrasi.

8. Termolyne adalah alat untuk mengocok konsentrasi larutan.

9. Pinset untuk mengambil alat pengocok dalam Termolyne.

10. Gelas plastik (ukuran 250 ml) sebagai media percobaan.

11. Gelas ukur (ukuran 100 ml, 250 ml, 400 ml, 1000 ml).

12. Corong alat untuk menuangkan air.

13. Tisue untuk membersihkan alat agar konsentrasi larutan ekstrak tembakau tidak berubah.

14. Gelas plastik ukuran 500 ml untuk mengambil air.

15. Termometer air untuk mengukur suhu media percobaan.

16. Refractometer untuk mengukur kadar garam.

17. Kertas lakmus untuk mengukur pH air.

18. Penampan/wadah plastik sebagai tempat larva nyamuk Aedes aegypti instar III dan IV sebelum dipisahkan.

19. Pipet kecil untuk mengambil larva Aedes aegypti instar III dan IV.

20. Hand counter/hand rally adalah alat penghitung larva nyamuk Aedes aegypti.

21. Jarum tectio untuk pendeteksi kematian larva Aedes aegypti.

I. Jalannya Penelitian

Penelitian ini dimulai dari penentuan judul penelitian yaitu untuk mengetahui uji efikasi konsentrasi larutan ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap tingkat kematian larva nyamuk Aedes aegypti, dilanjutkan studi pendahuluan, pencarian data sekunder untuk menentukan latar belakang penelitian, melakukan perumusan masalah, menentukan tujuan umum serta tujuan khusus dari penelitian, menentukan tinjauan teoritis yang berkesinambungan dengan judul penelitian, pemetaan proses pikir dan penentuan definisi operasional, menentukan variabel dan sumber data lalu menentukan instrumen yang berguna untuk mengumpulkan data. Data disajikan dalam bentuk tabel/grafik.

Jalannya penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efikasi dari berbagai konsentrasi larutan ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap tingkat kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Penentuan Konsentrasi Larutan Ekstrak Tembakau (Nicotiana tabacum L.)

Penentuan konsentrasi larutan ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.) dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengukur berat bahan dan alat dengan menggunakan Analitical balance elektrik, berupa ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.) dan sendok makan sebagai media ekstrak tembakau.

Didapatkan :

Berat ekstrak dan sendok = 23,904 gr

Berat sendok sebagai media ekstrak = 22,072 gr

Berat ekstrak awal = 1, 832 gr

Konsentrasi = Berat ekstrak x 100% = 1,832 gr x 100% = 0,916 %

Volume 200 ml

Setelah diketahui konsentrasi awal 0,916%, kemudian dilakukan pengenceran dengan menggunakan rumus:

V1 . C1 = V2 . C2

Keterangan :

V1 : Volume 1

V2 : Volume 2

C1 : Konsentrasi 1

C2 : Konsentrasi 2

Jika V1 adalah volume pekat dan C1 adalah konsentrasi pekat, maka perlu ditambahkan pelarut untuk proses pengenceran sehingga menjadi V2 (Volume encer) maka C2 sebagai konsentrasi pengenceran yang memiliki konsentrasi lebih kecil dari pada konsentrasi sebelumnya.

b. Setelah dilakukan beberapa kali pengenceran didapat konsentrasi yang digunakan untuk uji pendahuluan yaitu konsentrasi 0,5%, 0,2%, 0,1%, 0,05% dan 0,025%

2. Uji Pendahuluan

Uji pendahuluan bertujuan untuk mengetahui konsentrasi larutan ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap kematian larva Aedes aegypti dengan konsentrasi. Konsentrasi yang digunakan adalah 0,5%, 0,2%, 0,1%, 0,05% dan 0,025%. Uji pendahuluan dilakukan dengan menggunakan satu kali pengulangan dan terdapat lima perlakuan dan satu kontrol dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Gelas plastik ukuran 250 ml sebanyak 6 buah. kemudian dimasukan larva nyamuk Aedes aegypti, 15 ekor ke dalam masing-masing gelas plastik.

b. Air yang tersedia menggunakan air aquades. Air aquades dimasukan ke dalam wadah plastik sebanyak 40 ml untuk kontrol.

c. Konsentrasi larutan ekstrak tembakau (0,5%, 0,2%, 0,1%, 0,05% dan 0,025%) dimasukan kedalam gelas plastik sebanyak 40 ml dimulai dengan konsentrasi yang paling rendah, sedang dan konsentrasi yang paling tinggi, kemudian diamati dalam hitung jumlah kematian larva nyamuk Aedes aegypti.

Dari beberapa konsentrasi tersebut diketahui konsentrasi yang paling tepat untuk uji pemantapan adalah 0,1%, 0,05% ,0,025% 0,01% dan 0,05%.

3. Uji Pemantapan

Uji pemantapan dilakukan untuk mengetahui daya bunuh konsentrasi larutan ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dengan konsentrasi yang telah di ketahui pada uji pendahuluan adalah 0,1%, 0,05% ,0,025% 0,01% dan 0,05% dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Gelas plastik ukuran 250 ml yang telah tersedia disusun menjadi 6 baris 5 deretan, kemudian dimasukan larva nyamuk Aedes aegypti, 15 ekor ke dalam masing-masing gelas plastik.

b. Konsentrasi larutan ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.) dimasukan ke dalam masing-masing gelas plastik sebanyak 40 ml. Dalam setiap gelas plastik dimasukan konsentrasi ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.) sesuai dengan konsentrasi yang telah di tentukan seperti; pada gelas plastik 1 dimasukan konsentrasi ekstrak tembakau sebanyak 0,1%, gelas II dimasukan konsentrasi ekstrak tembakau sebanyak 0,05%, gelas III dimasukan konsentrasi ekstrak tembakau sebanyak 0,025%, gelas IV dimasukan konsentrasi ekstrak tembakau sebanyak 0,01%, gelas V dimasukan konsentrasi ekstrak tembakau sebanyak 0,005%, gelas VI dimasukan air aquades sebagai kontrol, kemudian diamati dalam hitung jumlah kematian larva nyamuk Aedes aegypti yang terjadi pada periode waktu 24 jam.

c. Pengulangan dilakukan sebanyak 5 kali

d. Apabila kematian larva nyamuk Aedes aegypti pada kelompok kontrol kurang dari 5% diabaikan, namun bila lebih dari 20% maka pengujian harus diulang, sedangkan apabila angka kematian pada kelompok kontrol antara 5%-20%, maka dilakukan koreksi/jumlah kematian sesungguhnya pada kelompok kontrol dihitung dengan menggunakan rumus Abott (WHO):

100

Keterangan :

AL = % kematian setelah dikoreksi

A = % kematian nyamuk uji

B = % kematian nyamuk kontrol

e. Suhu, Ph dan kadar garam dicatat selama percobaan berlangsung.

J. Strategi Analisis

1. Pengolahan Data

Data diolah dengan cara mengamati dan menghitung larva awal dan larva yang mati atau sekarat sesudah diberi konsentrasi larutan ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.).

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan Software Minitab 14,1 (2003) meliputi :

a. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik

b. Analisis Statistik

Analisis data dilakukan dengan menggunakan Minitab 14,1 dengan Uji Regresi Probit yaitu untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi larutan ekstrak tembakau (Nicotiana tabacum L.) yang dapat membunuh larva nyamuk Aedes aegypti instar III dan IV, sehingga dapat dihitung Lethal Concertation (LC)50 dan Lethal Concertation (LC)90 pada uji probit.

Apabila kematian larva nyamuk Aedes aegypti pada kelompok kontrol kurang dari 5% diabaikan, bila angka kematian pada kelompok kontrol antara 5%-20%, maka dilakukan koreksi/jumlah kematian sesungguhnya pada kelompok kontrol dihitung dengan menggunakan rumus Abott (WHO) yaitu:

100

Keterangan :

AL = % kematian setelah dikoreksi

A = % kematian nyamuk uji

B = % kematian nyamuk kontrol

Jika persentasi kematian larva nyamuk pada kontrol > 20%, maka pengujian dianggap gagal dan harus diulang.

K. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti meminta izin kepada STIK Bina Putera Banjar kemudian membawa perizinan ke Kepala Loka Litbang P2B2 Ciamis. Setelah mendapatkan persetujuan, barulah melakukan penelitian dengan menekankan etika, meliputi :

1. Penyampaian lembar persetujuan dari Loka Litbang P2B2 Ciamis

2. Kesediaan pembimbing di Loka Litbang P2B2 Ciamis untuk melakukan pembimbingan

3. Melakukan penelitian dalam rentan waktu 24 jam

4. Hasil penelitian digunakan untuk kepentingan penelitian

L. Jadwal Penelitian

Jadwal kegiatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Jadwal Kegiatan Penelitian

No

Jenis Kegiatan

Bulan

Mei

Juni

Juli

Agust

Sept

Okt

1

Kausal Proposal Penelitian

2

Bimbingan Proposal

3

Sidang Proposal

4

Penelitian dan Penyusunan Data

5

Sidang Skripsi